Home / Jurnalisme Warga / Objek Wisata Jemeluk dijadikan Tempat Pacaran

Objek Wisata Jemeluk dijadikan Tempat Pacaran

Objek Wisata Tirta Jemeluk Jemeluk merupakan aset Pemerintah Provinsi Bali yang terletak di Banjar Lebah Purwakerthi.Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Objek wisata ini didirikan pada tahun 1997. Dengan tujuan sebagai pusat persinggahan awal atau pos awal yang harus dilewati oleh para turis yang ingin berlibur ke Amed.

Setelah proyek pembangunan Objek Wisata Tirta Jemeluk selesai, kemudian dikelola oleh Desa Pakraman Culik dan mewajibkan para turis membayar karcis masuk sebesar 5000 rupiah per orang. Keuntungan dari pemungutan biaya karcis tersebut sebagian masuk kas desa dan sebagian lagi dibagiakan kepada petugas.

Berselang 2 tahun kepengurusan, pengelolaan Objek Wisata Tirta Jemeluk melemah dan kurang maksimal. Akhirnya kepengurusan dikembalikan ke pemerintah provinsi dan pemerintah provinsi mengembalikan lagi kepengurusan Objek Wisata Tirta Jemeluk ke Pemerintah Kabupaten Karangasem dan dikelola oleh Dinas Kebudayaan Karangasem.

Menurut Nengah Suanda, Kelian Banjar Lebah mengatakan bahwa selama 16 tahun Objek Wisata Tirta Jemeluk ini dibiarkan begitu saja atau mangkrak. “Objek wisata ini dimanfaatkan oleh masyarakat ketika ada upacara ngaben masal, pertemuan-pertemuan kelompok serta dimanfaatkan oleh anak muda untuk tempat pacarana,”ujarnya.

Nengah Suanda menambahkan bahwa banyak masyarakat yang mengeluh pada saya ketika Objek Wisata Tirta Jemeluk ini dijadikan tempat pacarana. “Itu semua diluar kendali saya karena itu urusan pribadi anak- anak muda tersebut. Selama apa yang mereka lakukan tidak kelewat batas,” tambah Suanda.

Masyarakat kerap kali memergoki langsung anak muda yang sedang pacarana. Namun hal itu dibiarkan saja selama tidak mengganggu aktivitas warga di sekitar Objek Wisata Tirta Jemeluk tersebut. Menurut Novi, seorang anak muda yang berpacaran di objek wisata bahwa Wisata Tirta ini dipilih karena tempatnya tertutup dalam artian ada pembatas atau tembok-tembok yang mengelilingi objek ini. “Saya rasa itu aman. Selain itu tempat ini sepi sejuk dan dekat dengan pantai dan dapat menambah suasana romantis. Di objek ini juga ada bale bengong untuk tempat duduk maupun tempat untuk berbaring sejenak,” ungkap Novi.

Tulisan oleh : Komang Tirta Noviyanti

Komentar

Komentar

x

Check Also

Sosialisasi PAIR di Hutan Desa Dukuh

Hutan Desa Dukuh adalah hutan lindung seluas 455 ha yang kini dikelola oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Anugrah Wisesa dalam skema Perhutanan Sosial, dengan dampingan dari Conservation International (CI) Indonesia. Hutan ini terletak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali. Dengan curah hujan 500 – 1000 mm per tahun, wilayah ...

Powered by Dragonballsuper Youtube Download animeshow