Nyegara Gunung Membangun Ketahanan Pulau Kecil (Small Island Resilience) dengan Pendekatan Nyegara Gunung
Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia umumnya diwarnai dengan kegiatan lomba. Mulai lomba makan kerupuk, balap karung, hingga panjat pinang. Namun ada hal berbeda yang dilakukan oleh Organisasi Pemandu Selam Tulamben (OPST) dalam memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72. Organisasi yang bermarkas di Desa Tulamben, Kabupaten Karangasem, Bali ini menggelar berbagai kegiatan sebagai upaya pelestarian lingkungan laut. Kegiatan ini terselenggara bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Karangasem, pemerintah Desa Tulamben, hotel dan resort di Tulamben, diving centre, CV. Coral International serta dari LSM Conservation International Indonesia, CORAL, Reef Check Indonesia dan Universitas Warmadewa. Rangkaian kegiatan dimulai dengan workshop, bersih-bersih karang, hingga transplantasi karang.
Selama ini Desa Tulamben memang dikenal sebagai salah satu lokasi menyelam favorit wisatawan. Baik wisatawan lokal, maupun mancanegara. Titik selam yang menjadi favorit wisatawan adalah titik selam USAT LIBERTY yaitu lokasi tenggelamnya kapal angkut tentara Amerika Serikat pada tahun 1942.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan selain sebagai upaya menjaga lokasi titik selam yang sudah ada juga dapat menciptakan lokasi titik selam baru yang dapat menjadi daya tarik wisatawan,” ujar Perbekel Tulamben, I Nyoman Ardika.
Bali memang dikenal sebagai wilayah yang memiliki lokasi pariwisata yang indah. Berbagai lokasi mulai dari gunung hingga pesisir tidak luput dari perhatian para wisatawan. Belakangan reputasi keindahan Pulau Bali mendapatkan pengakuan sebagai lokasi pariwisata terbaik di dunia 2017 versi Trip Advisor.
“Ketika berbicara mengenai pariwisata, maka kita berbicara mengenai citra. Untuk itu kita harus dapat menjaga citra baik dari pariwisata khususnya di Desa Tulamben agar tetap lestari,” ujar I Ketut Sudiarta, Dosen Universitas Warmadewa.
Kegiatan ini menjadi bentuk inovasi yang menarik dalam merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. “Kedepannya kegiatan ini diharapkan dapat melibatkan lebih banyak masyarakat. Sehingga tanggung jawab dalam pelestarian ini dapat menjadi tanggung jawab kita semua,” Nyoman Suastika, Ketua Panitia Acara.
Oleh : Dimas Novrianto
