Oleh: I Putu Johny Mantara
Kali ini saya akan coba bahas tempat lain dari belahan pulau Bali yang tak kalah menarik dari tempat-tempat indah di Bali yang sudah terkenal. Tempat yang berada di ujung timur pulau Bali ini sudah mulai dikenal terutama oleh wisatawan domestik 1-2 tahun belakangan ini.
Namanya Bukit Asah, bukit hijau ditambah hamparan eksotisme laut biru menjadi pemandangan yang disuguhkan di Bukit Asah. Ditambah lagi dengan karang hitam di pingir laut yang dipermanis dengan pemandangan tebing indah dan juga hembusan semilir angin nan sejuk menambah kenikmatan bersantai sambil mendengar deru ombak laut menerpa karang.
Wisata ini berada di Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem. Wisata ini letaknya cukup tersembunyi, ketika tiba di Desa Bugbug, Karangasem, dari jalan raya hingga kawasan yang dimaksud membutuhkan waktu tempuh sekitar 15 menit. Memang butuh waktu yang cukup lama, tetapi terbayarkan ketika tiba di kawasan bukit Asah tersebut.
Akses jalan menuju obyek wisata ini memang tidak mudah, bagi teman-teman yang menggunakan kendaraan roda empat, diharuskan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar (10-20 menit) atau naik ojek sekitar 5 menit yang sudah disediakan oleh warga sekitar, karena jalan hanya bisa dilalui oleh sepeda motor atau pejalan kaki. Perlu diketahui juga tanah perbukitan jika musim kemarau maka testur tanah kering cenderung banyak debu, dan jika musim hujan maka testur tanah lembek disarankan untuk hati-hati bagi pendara sepeda motor karena licin.
Dari pengalaman, kami sempat bertanya kepada pecalang yang berjaga di pos jaga, tugas mereka memungut karcis masuk dari pengunjung, mereka menjelaskan tentang berbagai hal berkaitan tentang Wisata Bukit Asah. Bukit Asah dikelola oleh Desa Adat Bugbug, wisata ini dikembangkan mengingat potensi panorama alam yang sangat indah dan cukup menjanjikan. Mereka juga menjelaskan tentang informasi lain yaitu bagi yang suka berkemah, tempat ini juga menyediakan fasilitas untuk berkemah, untuk menikmati Bukit Asah di pagi hari dan melihat matahari terbit.
Dari segala keunggulan mereka juga menjelaskan masalah yang ada dalam pengelolaan wisata itu. Masalahnya pada akses jalan yang masih tidak bagus, promosi informasi yang masih terbatas dan masalah yang tidak kalah pentingnya adalah sampah.
Sempat pada hari-hari tertentu seperti peringatan Siwalatri, pengunjung membludak mungkin hampir ribuan orang datang mengunjungi Bukit Asah. Seperti yang dihawatirkan, sampah berserakan di sekitar kawasan wisata. Kesadaran pengunjung masih tergolong rendah karena tidak menghargai kelestarian alam.