Denpasar – Ratusan anak muda dari berbagai sekolah dan universitas di Bali memadati Desa Budaya Kertalangu Denpasar Selasa 27 Agustus 2019.
Mereka hadir dalam acara Peluncuran Youth Conservation Initiative (YCI), yang merupakan gagasan dari Conservation International (CI) Indonesia, dengan merangkul dan melibatkan kaum muda baik yang berada di sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, kejuruan, mahasiswa di perguruan tinggi hingga kaum professional muda.
“Hanya generasi muda yang hebat yang mampu menjawab tantangan persoalan lingkungan di masa yang akan datang,” ujar Iwan Dewantama selaku Senior Manager Bali Sunda Banda Seascape CI Indonesia yang menginisiasi gerakan ini.
Melalui SASIH, YCI Bali berfokus pada pengembangan kreativitas dan kapasitas generasi muda yang mencakup 4 (empat) aspek yaitu Kesadartahuan, Kontribusi, Koneksi dan Kompetensi yang sebelumnya telah diisi dengan beberapa kegiatan yaitu student gathering dan Live in YCI di Desa Dukuh, Karangasem awal Juli 2019.
Sebagai rangkaian peluncuran YCI Bali, dialog kebudayaan dihadirkan dengan tema Hutan dan Air yang juga menjadi tema YCI tahun ini.
Dialog diisi Direktur Kemitraan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dra. Jo Kumala Dewi, M.Sc., Vice President CI Indonesia, Ketut Sarjana Putra, Sony Wyarso Amiluhur, I Made Dwi Arbani dari Pusat pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali Nusra dan Maria Angelia Milenia dari perwakilan YCI untuk melihat peran kaum muda dalam konservasi alam di Bali.
Sebagai bentuk komitmen pelaksanaan program dan kegiatan konservasi alam dengan pelibatan kaum muda, Kepala SMKN 3 Denpasar, SMK Pariwisata Harapan, SMAN 1 Mengwi, SMKN 2 Denpasar dan SMKN 1 Sawan menandatangani nota kerjasama tentang Kemitraan Strategis Konservasi Alam Bali melalui Youth Conservation Initiative.
“Pada prinsipnya SMKN 3 Denpasar sangat mendukung program peduli lingkungan karena SMKN 3 Denpasar adalah sekolah Adiwiyata Nasional dengan visi peduli lingkungan. Sehingga diprogramkan kegiatan-kegiatan yang bersinergi denngan lingkungan,” ungkap Drs. A A Bagus Wijaya Putra, M.Pd, Kepala SMKN 3 Denpasar.
Peluncuran YCI Bali ini diformat untuk menjadi ajang berjejaring antar kaum muda dari berbagai sekolah dan kaum muda dengan stakeholder penting lainnya mulai dari pemerintah, private sector hingga media.
Tentunya diisi dengan pameran produk karya anak muda seperti produk makanan, fashion daur ulang, buku, dan poster riset.
Anak-anak muda pun berkesempatan unjuk kebolehan di acara ini seperti Tari Nelayan, Kelompok Lawak Duta Muda Bunutan dan penampilan musikus SMK Pariwisata Harapan. I Wayan Sudiantara salah satu pengisi acara dari Desa Bunutan, Karangasem mengungkapkan bahwa sangat senang bisa terlibat dalam kegiatan ini.
“Bangga juga karena dipercaya untuk ikut berpartisipasi sambil menghibur teman-teman di Denpasar,” ungkapnya.
Kedepan kehadiran YCI Bali secara bertahap akan terintegrasi dengan kegiatan konservasi dan atau pelestarian lingkungan hidup di institusi pendidikan baik di tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi ditujukan untuk menciptakan generasi muda yang memiliki karakter dan bertanggung jawab terhadap konservasi alam khususnya di Bali.
Juga, dapat menjadi “duta terbaik” untuk berperan aktif dalam kegiatan konservasi alam baik ditingkat lokal, nasional maupun internasional. (riz)