Home / News from the Field(s) / (Indonesia) Langkah Awal Pengelolaan Sampah Desa Tulamben

(Indonesia) Langkah Awal Pengelolaan Sampah Desa Tulamben

Sorry, this entry is only available in Indonesian. For the sake of viewer convenience, the content is shown below in the alternative language. You may click the link to switch the active language.

Desa Tulamben merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, Indonesia. Desa Tulamben ini terkenal dengan keindahan pemandangan bawah lautnya dan menjadi salah satu destinasi terbaik untuk melakukan aktivitas snorkeling dan scuba diving di Bali. Bangkai kapal USAT Liberty sisa Perang Dunia II yang karam pada tahun 1942 dengan jarak yang cukup dekat dari pantai dan berada pada kedalaman 30 meter dari permukaan laut ini, menjadi salah satu keunikan tersendiri dan menjadi spot terbaik untuk menyelam di Desa Tulamben. Meski pada tahun 2018 kemarin minat wisatawan untuk datang ke Desa Tulamben sempat menurun akibat erupsi dan letusan Gunung Agung pada tahun 2017, kini sedikit demi sedikit sektor pariwisata Desa Tulamben mulai bisa bangkit kembali.

Kegiatan ekonomi masyarakat desa yang mulai berkembang, masalah yang dihadapi lingkungan pun semakin beragam. Minat wisatawan lokal maupun luar negeri yang datang untuk berlibur sedikit banyak, aktivitas yang mereka lakukan dapat mempengaruhi lingkungan sekitar. Perlu adanya upaya-upaya pelestarian sumber daya pesisir dan pegunungan di desa Tulamben. Oleh karena itu, untuk menjaga keasrian dan keindahan alamnya, Pemerintah desa Tulamben bersama dengan Conservation International (CI) Indonesia bekerja sama untuk melakukan pengelolaan lingkungan dan konservasi melalui program yang disebut Program Sistem Informasi Desa Konservasi atau Program SIDESI.

Program SIDESI ini merupakan program pengembangan sistem informasi desa yang diimplementasi dari  UU Desa No 06 Tahun 2014 pasal 86, dipadukan dengan prinsip konservasi sumber daya alam. Program SIDESI ini telah berjalan di desa Tulamben kurang lebih sekitar 3 tahun sejak 2016 silam. Beberapa kegiatan yang telah selesai dilaksanakan seperti pembentukan tim SIDESI, pelatihan pemetaan partisipatif, pelatihan penerapan aplikasi informasi atau wesbite desa, pemetaan partisipatif dan penyusunan perdes, utamanya untuk desa Tulamben yaitu Peraturan Desa Tulamben tentang Pengelolaan Zonasi Pesisir dan Perairan Pesisir Tulamben telah berjalan dengan baik. Program SIDESI sendiri memiliki empat tujuan kunci yaitu :

  1. Memperkuat kapasitas desa untuk menerapkan prinsip konservasi dalam kebijakan dan tata kelola pembangunan desa melalui penggunaan sistem informasi dan pemetaan potensi desa.
  2. Memperkuat posisi desa untuk menjaga dan mencegah perubahan fungsi kawasan yang tidak sesuai dengan prinsip konservasi melalui pembuatan perdes.
  3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pengembangan kegiatan ekonomi ramah lingkungan.
  4. Mendukung sinergi kebijakan desa dengan kebijakan supra desa dalam rangka konservasi dan sekala kawasan.

Dalam perkembangannya, Tim SIDESI Desa Tulamben yang beranggotakan dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan masyarakat desa Tulamben yang memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan telah berperan besar dan aktif dalam menjalankan setiap kegiatan untuk mensukseskan program SIDESI ini. Terbukti dalam setiap kegiatannya, tim ini selalu diisi dengan semangat dan canda tawa untuk meringankan suasana. Seperti kegiatan terbaru dari Tim CI Indonesia yang kembali melakukan kegiatan lanjutan dari program SIDESI yaitu, kegiatan survei timbulan sampah rumah tangga desa Tulamben. Tim SIDESI desa didampingi oleh tim CI indonesia dengan kompak mengevaluasi jalannya kegiatan survei sampah dengan mendatangi 6 dusun di desa Tulamben. Kegiatan survei timbulan sampah rumah tangga ini dimulai dengan mengambil sampel dari 50 kepala keluarga per dusun untuk melakukan pemilahan antara sampah organik dan non organik selama satu minggu. Satu minggu kemudian sampah yang telah dipilah olah warga dikumpulkan di TPST yang telah ditentukan di masing-masing dusun untuk ditimbang.

Kegiatan survei timbulan sampah rumah tangga ini bertujuan untuk mengetahui perilaku warga desa. Nantinya data yang telah didapatkan akan digunakan pemerintah desa Tulamben untuk membuat kebijakan dan rencana kelola sampah desa. Sampah sendiri jika dibuang sembarangan, tidak dikelola dengan baik dan kemudian mencemari tanah maupun air akan menjadi masalah untuk ekosistem yang ada. Sampah yang berada di darat dan tidak di kelola dengan baik dapat menjadi sumber penyakit, menimbulkan bau tidak sedap dan lingkungan menjadi terkesan kumuh dan kotor. Sementara itu,  sampah yang mencemari perairan dapat merusak ekosistem air seperti berkurang atau bahkan matinya spesies ikan dan tumbuhan air, berkurangnya kadar oksigen dalam air dan berkurangnya kualitas air bersih. Diharapkan proses pemilahan sampah ini dapat menjadi langkah awal dalam pengelolaan sampah desa Tulamben yang lebih terorganisir, tidak mencemari daratan dan perairan , dan membawa perubahan pada masyarakat desa Tulamben untuk hidup lebih sehat. Dengan begitu, semua upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan di hulu dan hilir desa Tulamben ini akan menyelamatkan ekosistem darat dan air desa Tulamben. Sedikit demi sedikit langkah-langkah dalam menjaga dan melestarikan sumber daya di bumi harus mulai dilakukan agar kemudian menjadi tabungan masa depan untuk generasi yang akan datang.

Oleh : Ayu Wantika

Komentar

Komentar

x

Check Also

(Indonesia) Potensi Tinggi, Wisata Selancar di Keramas dan Kedungu Butuh Pengelolaan yang Lebih Baik

Sorry, this entry is only available in Indonesian. For the sake of viewer convenience, the content is shown below in the alternative language. You may click the link to switch the active language. Pantai Keramas dan Pantai Kedungu merupakan dua pantai yang diminati para peselancar karena pesona ombaknya. Untuk mengetahui ...

Powered by Dragonballsuper Youtube Download animeshow