Hari pertama event ini diawali dengan belajar pelestarian lingkungan alam sekitar dan laut melalui permainan. Kegiatan yang menyenangkan menjadi salah satu cara memperkenalkan pendidikan tentang lingkungaan terhadap anak anak. Murid SD Negeri yang duduk di kelas 1 sampai 5 Sekolah dasar di Tulamben sangat antusias mengikuti permainan sambil belajar. Media ular tangga menjadi pilihan belajar dan bermain tentang upaya pelestarian alam dan lingkungan sejak usia dini.
Pada kesempatan tersebut dilaksanakan penanaman substrat terumbu karang buatan, untuk membantu kelestarian terumbu karang di Tulamben. Selain untuk segi pelestarian alam, pembuatan media ini ditujukan untuk membantu diversifikasi atau pengalihan titik-titik snorkling dan selam di Tulamben. Sehingga, situs seperti USAT Liberty shipwreck atau kapal karam Liberty bertahan lebih lama dari ancaman kerusakan karena penyelaman masal.
Peradah Bali (Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia) turut ikut serta meramaikan event Belanga di Tulamben ini dengan memberikan workshop pembuatan jajan bali (jaja kukus) dari bahan Aren. Seperti diketahui, Tulamben merupakan produsen aren yang banyak diolah menjadi minuman tradisional tuak. Dengan transfer ilmu dalam pengolahan aren menjadi bahan kue ini, maka akan memberikan alternatif sumber ekonomi bagi industri rumah tangga di Tulamben.
Sebuah kesepakatan bahwa kekayaan alam Tulamben yang melimpah di pariwisata perairannya perlu di tata dan dikelola dengan baik agar memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Pada hari ke-3 pelaksanaan Belanga Lingkara Tulamben Showcase, diadakan diskusi tentang Sistem Informasi Desa dan Pariwisata berkelanjutan Desa Tulamben. Diskusi ini dihadiri oleh perangkat Desa, organisasi pemandu selam Tulamben, Ibu-ibu tukang pijat, porter, pengelola parkir Tulamben serta Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karangasem.