Pernahkah kau meneteskan air mata disaat lagu Indonesia Raya berkumandang sayu kehatimu dan kau sedang menghormati bendera merah putih? Pernahkah kau merasa kesal di saat mendengar bagaimana perilaku penjajah menguasai negri ini? Pernahkah kalian merasa haru disaat tahu betapa besarnya jasa para pahlawan menyatukan dan memerdekaan bangsa ini? Pernahkah kalian merasa bangga penuh syukur lahir di Indonesia? Dan pernakah kalian merasa malu kepada pahlawan jikalau keadaan nusantara seperti saat ini ? Jika kalian belum pernah merasakannya sama sekali maka kau masih membela golongan kecilmu di bandingkan mecintai bangsa yang besar ini. Percayalah kawan kau benar – benar harus berubah karena orang – orang sepertimu yang akan menghambat kemajuan negri ini.
Banyak masalah sosial yang diderita bangsa ini, dari intoleran akan keberagaman, KKN dan masih banyak lagi. Entah siapakah orangnya di negeri ini yang mewariskan sifat korupsi, koalisi, nepotisme, pungli, jam karet dan masih banyak sifat busuk lainnya kepada kita. Kata musisi itu bahwa bento lah yang membuat sifat itu mendarah daging ke seluruh negri ini dan terus berkembang ke anak cucu bangsa berpuluh – puluh tahun lamanya bahkan sampai saat ini. Benar – benar menjadi suatu hal yang wajar dan suatu ketidaknormalan jika kita tidak melakukan salah satu sifat busuk itu di masyarakat. Bagaimana tidak, hampir semua kegiatan yang mensukseskan cita – cita kita harus menggunakan salah satu sifat busuk itu. Sifat busuk itu benar – benar akan membuat aku dan kawan – kawan di desaku mati miskin, mati miskin adalah suatu kejahatan kata Bill Gates, dan Bento benar – benar orang jahat.
Dampaknya yaitu generasi kita menjadi manja karena uang. Anak pejabat akan lebih sehat dan sukses ketimbang anak petani, bahkan kita tercengang dan terheran – heran saat ini jikalu ada anak petani miskin yang mendapatkan adimakayasa. Semestinya semua orang berotak encer pasti sukses bukan memandang dari saldo orang tua. Dan dampak paling merusak yaitu munculnya karakter sosial baru yang terlalu membeda – bedakan golongan, ras dan agama di negri ini. Karena nepotisme orang – orang hanya mementingkan orang terdekatnya dan menghancurkan orang yang berbeda dengan golongannya, padahal kita ini bersaudara, satu bahasa dan satu tanah air Indonesia. Ketidakadilan Bento membuat kita lupa akan segalanya, lupa akan persatuan, lupa akan menghormati bendera merah putih di hari senin, lupa sila – sila pancasila, dan masih banyak lagi yang terlupakan. Itu semua karena kita merasa berbeda. Hal itu membuat negara ini gagal berkembang.
Berbeda bukan suatu tindak kejahatan. Keberagaman adalah ciri khas alam semesta begitu juga Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia sebesar 257.912.349 jiwa. Indonesia memiliki 1.340 suku, 1211 bahasa. 6 agama dan setiap etnis memiliki puluhan ribu kesenian daerah yang masih di lestarikan hingga detik ini juga. Baik rumah adat, seni tari, adat istiadat, kearifan lokal dan masih banyak lagi lainnya. Jika kita dapat bersatu maka perbedaan dalam keberagaman tersebut dapat menjadi kekuatan besar bagi bangsa ini, baik di bidang ekonomi maupun pariwisata yang bisa kita tunjukkan kepada dunia. Tetapi saat ini kita malah sering berbuat konyol dengan mempermasalahkan perbedaan diantara kita. Membenarkan keyakinan diri sendiri dan menyalahkan keyakinan orang lain, Tuhan Yang Maha Kuasa lah yang menciptakan perbedaan ini, tetapi kenapa kita sebagai manusia malah kolot mempermasalahkannya. Bahkan ingin mengubah dasar Negara Indonesia, entah apa yang ada dipikiran mereka seakan benar – benar egois, tidak memikirkan kehidupan manusia lainnya dan tidak menghargai perjuangan para pahlawan. Jika ingin membuat suatu negara dengan ideologinya sendiri, jangan mengubah negara ini tapi buatlah di neraka.
Kebenaran ada dua, pertama yaitu kebenaran yang kau ciptakan sendiri dan yang kedua yaitu kebenaran yang ku beri untuk kebaikan orang lain. Kebenaran yang kedua inilah yang bisa menjamin suatu kedamian. Kedamaian akan terjadi disaat kita mencintai negri ini. Dari beragam latar belakang orang Indonesia para pejuang bangsa sanggup untuk menyatukan kita. Pengorbanan yang sangat besar dan mulya yang dapat dilakukan manusia di dunia ini. Bahkan para pejuang kita pun beraragam pula latar belakanganya, bukan hanya dari salah satu golongan saja, mereka mengenyampingkan masalah konyol itu dan mementingkan kepentingan bangsa untuk memperjuangkan NKRI sebagai harga mati.
Tentunya harus ada suatu dasar yang bisa meyatukan kita semua, suatu dasar yang dinamis dan bersifat universal bagi kita semua, yaitu Pancasila. Dengan pancasila negri ini bisa bersatu untuk merdeka di bawah satu bangsa yaitu Indonesia. Pancasila telah mewakili seluruh perbedaan diantara kita. Mengamalkan Pancasila dengan bijak, akan membantu Negara ini untuk maju dan mewujudkan keadadilan social bagi seluruh rakyat Indoneisa. Kita hendaknya bersyukur memiliki Pancasila. Bandingkan saja dengan negara – negara lain di dunia, yang saat ini sedang sibuk untuk berperang dan melupakan kemanusiaan yang adil dan beradab bagi rakyatnya. dan masih banyak lagi negara – negara lainnya di dunia yang berpecah belah saling berperang karena tidak memiliki suatu dasar Negara yang kuat seperti kita atau selalu berpedoman hidup dengan kebenaran yang kau ciptakan sehingga melupakan apa itu kedamaian.
Seperti yang di katakana “Good Bless” Indonesia adalah rumah kita dan semuanya ada disini. Hendaknya saat ini kita bisa lebih bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini dan jangan malah merusak rumah kita sendiri. Ada tugas bersar yang kita emban saat ini yaitu melanjutkan perngorbanan pejuang dengan memajukan negri ini. Hal yang dapat memajukan Indonesia tidak harus dengan berjalan dan berteriak – teriak di jalanan, namun banyak hal kecil namun bersar manfaatnya seperti membuang sampah pada tempatnya atau menjaga kebersihkan kamar mandi rumah kita masing – masing.
Aku dan kamu berbeda tapi kita Indonesia. Monyet sudah ada yang ke bulan dan kita di Indonesia masih memperdebatkan perbedaan. Suku harus kita ingat selalu agar kau tidak melupakan negeri ini. Adat dan istiadat harus kita lestarikan agar dunia mengetahui asal kita dari Indonesia dan agama harus kita amalkan agar kita bisa memberikan makna pada negeri ini. Stop membuang waktu untuk membenci, mencintai adalah hal dimana kita bisa dengan cepat menyelesaikan masalah yang ada. Orang yang selalu membenci negeri ini karena perbedaan akan dikutuk oleh pejuang – pejuang kita yang tidak mempermaslahkan perbedaan di saat memberikan kehidupnnya untuk menciptakan negeri ni.
Begitu banyaknya masalah menimpa negeri ini, jika kita tidak menyelesaikannya dengan cepat maka sebegitu lamanya juga kita tidak akan merasakan kemajuan,. Generasi mereka akan membusuk di dalam tanah sedangkan generasi kita yang akan mengubah negeri ini kearah yang lebih baik. Mari mengubahnya dari saat ini juga, dengan membuang sampah pada tempatnya, belajar dan masih banyak lagi, hal kecil itu yang akan menjadi lentera kemajuan bagi gelapnya kemunduran kita saat ini. Jangan sampai kita mengulangi kesalahan yang sama untuk negri ini. Kita akan menjadi generasi Indonesia yang terbaik dan menciptakan generasi yang lebih baik demi kemajuan Negara Kesatuan Republik Iindonesia. Mari jadikan Indonesia kita pusaka abadi nan jaya, selalu dipuja – puja bangsa, dan tempat berlindung di hari tua sampai akhir menutup mata.
Tulisan Oleh Pandu Nujaya
“Peserta Anugerah Jurnalisme Warga 2017”