Home / Cerita Warga / Pengalaman Mengikuti Tatebahan di Desa Bugbug

Pengalaman Mengikuti Tatebahan di Desa Bugbug

Dua tahun lalu saya ikut tradisi tatebahan. Pada saat paginya jam 07.00 warga di Bugbug membuat ubi meurab dan dibagikan kepada masyarakat. Setelah itu masyarakat Bugbug ikut Upacara Tatebahan dari jam 09.00 sampai selesai. Tradisi Tatebahan sangat erat kaitannya dengan kehidupan pertanian masyarakat Bugbug. Tradisi ini dilaksanakan atas dasar rasa syukur pada petani kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas panen melimpah di desa ini.

Tradisi Tatebahan dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap kedua dilakukan di banjar adat, dan tahap ketiga dilakukan di natar Bale Agung Pura Desa. Waktu pelaksanaan tradisi Tatebahan ini dilaksanakan pada hari Purnama Sasih Desta, Tumpek Krulut nuju Triwara Beteng penanggal ping molas berdasarkan Kalender Bali (Paileh Aci Desa Adat Bugbug, 1996:48). Yang dimana peserta dalam tradisi ini dilakukan oleh krama lanang/laki-laki baik muda maupun dewasa.

Proses upacara di natar Bale Agung ini yaitu masyarakat antara yang satu dengan yang lainnya dengan berpakaian adat madya tidak memakai baju dan saling cambuk, saling pukul. Memukul dengan pelepah pisang dengan diiringi gamelan baleganjur. Pelaksanaan upacara saling pukul-memukul secara bergantian ini hampir mirip dengan upacara Perang Pandan di Tenganan.

Oleh : I Kade Suyadnya, Pewarta Warga Bugbug

Komentar

Komentar

x

Check Also

Sinergi Para Pihak dalam Inclusive Marine Tourism

Degradasi ekosistem karang membutuhkan upaya nyata untuk meningkatkan tutupan karang hidup dan berpotensi menjadi ikon wisata bahari baru pasca pandemic Covid 19 yang menerpa dunia saat ini. Conservation International (CI) Indonesia bekerjasama dengan Balai KSDA, Kelompok Pembudidaya Karang Hias Nusantara (KPKHN), Pemerintah Desa Tulamben dan Organisasi Pemandu Selam Tulamben (OPST) ...

Powered by Dragonballsuper Youtube Download animeshow